Jalur-jalur perdagangan yang berkembang di Nusantara sangat ditentukan oleh kepentingan politik pada saat itu dan perkembangan rute perdagangan tetap mewujudkan

Setuju
Pada saat itu, dengan asumsi timeline yang digunakan adalah pada masa kerajaan, Selat Malaka sangatlah strategis dalam meng-unlock perdagangan dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara, mengingat bahwa Selat Malaka diapit oleh banyak kerajaan dan merupaakan perairan yang lebih tenang dibanding samudera yang harus dilewati. Contoh, seorang pedagang dari india ingin berdagang di Demak. Akan lebih baik dan aman baginya untuk melewati selat Malaka yang lebih jelas rutenya dan lebih terjamin keamannya(belum tentu, ada bajak laut. ARR! xd) Di sini kepentingan politik juga ikut bermainm dimana kerajaan yang memegang monopoli atas kendali selaat Malaka mengendalikan perdagangan, maka pasti kerajaan sekitarnya ingin berkawan dengan kerajaan yang memonopoli tadi dengan alasan : 
1. mudah berdagang
2. terlindungi (biasanya yg memonopoli selat Malaka kerajaannya sangat kuat)
3. Dapat keuntungan juga dari para pedagang yang lewat