sebutkan dan jelaskan jenis jenis batuan penyusun kerak bumi
Fisika
ghaida15
Pertanyaan
sebutkan dan jelaskan jenis jenis batuan penyusun kerak bumi
1 Jawaban
-
1. Jawaban fuad94
Batuan Penyusun
Kerak Bumi
Walaupun kerak bumi merupakan
bagian dari bumi yang paling tipis,
tetapi merupakan bagian yang sangat
penting. Kerak bumi merupakan
bagian yang padat yang disusun oleh
mineral dan batuan. Batuan
merupakan agregasi dari mineral.
Batuan yang menyusun kerak bumi
dapat dikelompokan menjadi 3 jenis
batuan berdasarkan proses
pembentukannya, yaitu batuan beku,
batuan sedimen (batuan endapan) dan
batuan metamorf (batuan ubahan).
Ketiga macarn batuan tersebut
membentuk suatu siklus atau
perputaran pada proses
pembentukannya yang disebut siklus
batuan (rock cycles).
Konsep dari siklus; batuan yang
dianggap sebagai kerangka dasar
dalam geologi fisik, secara langsung
diungkapkan oleh James Hutton.
Siklus batuan seperti terlihat pada
gambar 1.3 memperlihatkan
proses‑proses dan material yang
membentuk batuan‑batuan penyusun
kerak bumi. Dengan mempelajari
siklus batuan berarti kita mengamati
banyak hubungan antara
proses‑proses geologi yang sangat
bervariasi, yang mengubah satu jenis
batuan menjadi jenis batuan lainnya.
Jenis batuan yang pertama yaitu
batuan beku, terbentuk dari proses
pendinginan hingga mengalami
pembekuan dari magma. Magma
merupakan material cair yang panas
yang terdapat di dalam bumi. Proses
pembekuan magma disebut juga
kristalisasi, karena pada proses
inilah terbentuknya kristal‑kristaldari
mineral penyusun batuan. Proses ini
dapat terbentuk baik di dalam bumi
maupun di permukaan bumi
bersamaan dengan aktivitas gunung
api.
Jika batuan beku tersebut dan
batuan‑batuan lain penyusun kerak
bumi tersingkap atau muncul ke
permukaan bumi, batuan‑batuan
tersebut akan mengalami proses
pelapukan (Weathering). Proses ini
disebabkan oleh pengaruh yang terus
menerus dari atmosfer dan hidrosfer
yang secara perlahan‑lahan merubah
batuan tersebut menjadi
bagian‑bagian yang kecil, dan atau
komposisi kimianya. Material-
material yang dihasilkan oleh proses
tersebut akan mengalami pengikisan
(erosi), kemudian mengalami proses
pengangkutan (transportasi), dan
selanjutnya mengalami proses
pengendapan pada
cekungan‑cekungan atau
ternpat‑tempat yang rendah pada
permukaan bumi. Proses‑proses
tersebut yang telah disebutkan
dilakukan oleh agen (media) geologi,
yaitu; gravitasi, air, angin, dan es
(salju). Sedangkan material hasil dari
proses‑proses tersebut disebut
sedimen. Tempat‑tempat
diendapkannya sedimen antara lain
berupa, sungai, lembah, danau dan
laut. Bentuk tubuh endapannya, pada
umumnya mengikuti bentuk cekungan
pengendapannya dan biasanya
mendatar (horisontal). Setelah
mengalami pengendapan, material
sedimen tersebut akan mengalami
proses pemadatan yaitu perubahan
dari material sedimen lepas menjadi
batuan dan disebut batuan sedimen.
Proses perubahan tersebut; disebut
juga proses litifikasi. Proses litifikasi
dapat terjadi karena pembebanan
oleh material yang ada di atasnya
atau oleh pengisian rongga antar
butiran yang disebut proses
penyemenan (sementasi).
Selanjutnya apabila batuan yang
sudah ada (batuan beku dan batuan
sedimen) tertutup di bawah
permukaan bumi, batuan tersebut
dapat mengalami gaya‑gaya yang
terdapat di dalam bumi yang
membentuk pegunungan. Gaya‑gaya
tersebut biasanya diikuti oleh
perubahan temperatur dan tekanan
yang besar. Akibat perubahan kondisi
lingkungan tersebut maka batuan
akan mengalami perubahan yang
membentuk batuan ubahan atau
batuan metamorf. Sedangkan proses
perubahan temperatur dan tekanan
yang besar sehingga membentuk
batuan metamorf disebut dengan
proses metamorfisme, Jika
perubahan temperatur dan tekanan ini
melampaui titik lebur batuan, maka
batuan‑batuan tersebut akan
mengalami peleburan (pencairan)
sehingga membentuk magma
kembali. Selanjutnya siklus batuan
akan terulang kembali.
Siklus yang lengkap seperti
di atas tidak selalu terjadi demikian.
Jalan pintas dalam siklus, tersebut
juga sering terjadi. Sebagai contoh
batuan beku selain tersingkap di
permukaan bumi dan mengalami
proses pelapukan dan erosi, dapat
juga mengalarni proses
metamorfisme jauh di bawah
permukaan bumi dan membentuk
batuan metamorf. Selain itu batuan
metamorf dan sedimen yang sudah
terbentuk juga dapat mengalami
proses‑proses di permukaan bumi
dan menjadi material rombakan
sebagai sumber batuan sedimen.