jelaskan sebab perang puputan margarana di bali
IPS
della1232
Pertanyaan
jelaskan sebab perang puputan margarana di bali
2 Jawaban
-
1. Jawaban devi848
Di abad ke 19, sudah banyak kerajaan-kerajaan yang berdaulat di Bali seperti Buleleng, Karangasem, Klungkung, Gianyar dan Tabanan. Di masa pemerintahan Jenderal Daendels, kontak yang terjadi di antara kerajaan-kerajaan itu nggak cuma seputar urusan perdagangan, tapi juga seputar sewa menyewa. Yang dimaksud dengan sewa ini adalah orang-orang Bali yang disewa untuk dijadikan tentara Belanda. Untuk penanganannya, Belanda mengirim dua perwakilannya. Yang pertama adalag GA Granpre Moliere yang menangani tentang ekonomi dan Huskus Koopman yang menangani tentang misi politik.
Misi Granpre berjalan lancar, tapi nggak dengan misi Huskus. Dia mengalami banyak permasalahan, tapi dia nggak menyerah. Dia tetap berusaha untuk mendekati raja-raja Bali supaya mau mengakui keberadaan dan kekuasaan Belanda. Akhirnya, tercapailah sebuah perjanjian atau kontrak politik diantara Belanda dan raja Bali. Perjanjian itu berada sekitar penghapusan Hukum Tawan Karang.
Karena kepintaran Belanda, raja Bali bisa menerima perjanjian tentang pengubahan penghapusan Hukum Tawan Karang. Namun, masih ada dua kerajaan yang belum setuju, yaitu kerajaan Buleleng dan Karangasem. Mereka tetap melakukan perampasan terhadap dua kapal Belanda yang terdampar di Pantai Sangsit dan Jembrana. Hal itulah yang menjadikan Belanda marah dan menuntut adanya ganti rugi. Hal itu juga yang menjadi awal dari perang puputan di Bali. -
2. Jawaban citra388
Pada waktu staf MBO berada di desa Marga, I Gusti Ngurah Rai memerintahkan pasukannya untuk merebut senjata polisiNICA yang ada di Kota Tabanan. Perintah itu dilaksanakan pada 20 November 1946(malam hari) dan berhasil baik. Beberapa pucuk senjata beserta pelurunya dapat direbut dan seorang komandan polisi NICA ikut menggabungkan diri kepada pasukan Ngurah Rai. Setelah itu pasukan segera kembali ke Desa Marga. Pada 20 November 1946 sejak pagi-pagi buta tentara Belanda mulai nengadakan pengurungan terhadap Desa Marga. Kurang lebih pukul 10.00 pagi mulailah terjadi tembak-menembak antara pasukan NICA dengan pasukan Ngurah Rai. Pada pertempuran yang seru itu pasukan bagian depan Belanda banyak yang mati tertembak. Oleh karena itu, Belanda segera mendatangkan bantuan dari semua tentaranya yang berada di Bali ditambah pesawat pengebom yang didatangkan dariMakassar. Di dalam pertempuran yang sengit itu semua anggota pasukan Ngurah Rai bertekad tidak akan mundur sampai titik darah penghabisan. Di sinilah pasukan Ngurah Rai mengadakan "Puputan" atau perang habis-habisan di Desa Margarana sehingga pasukan yang berjumlah 96 orang itu semuanya gugur, ermasuk Ngurah Rai sendiri. Sebaliknya, di pihak Belanda ada lebih kurang 400 orang yang tewas. Untuk mengenang peristiwa tersebut pada tanggal 20 November 1946 dikenal dengan perang puputan margarana, dan kini pada bekas arena pertempuran itu didirikan Tugu Pahlawan Taman Pujaan Bangsa.
maaf yaa kalau salah